Rabu, 25 November 2020

PERINGATAN HARI GURU NASIONAL 2020

 



    Drs. Sri Muladi, M.Pd Kepala SMP Negeri 1 Kerjo menyampaikan secara singkat bahwa SMP Negeri 1 Kerjo memperingati Hari Guru Nasional tahun 2020 dengan cara yang berbeda dengan tahun sebelumnya, ditahun ini perayaan HGN tidak dapat dilaksanakan seperti tahun-tahun kemarin, di era new normal pandemi covid 19 ini acara upacara peringatan HGN tahun 2020, Segenap warga SMP Negeri 1 Kerjo menyaksikan secara daring melalui live streaming Youtube Kemendikbud RI. Tentunya semua tahu bahwa Sebelumnya pada tanggal 5 Oktober, diperingati juga Hari Guru Sedunia, tentunya banyak yang bertanya, apa perbedaan Hari Guru Nasional dengan Hari Guru Sedunia. perlu kita ketahui soal perbedaan Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November dengan Hari Guru Sedunia pada 5 Oktober.

    Pelaksanaan Hari Guru Sedunia yang jatuh hari ini ditetapkan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 5 Oktober 1994. Peringatan Hari Guru Sedunia ini mewakili sebuah kepedulian, pemahaman, dan apresiasi yang ditampilkan demi peran vital guru, diantaranya mengajarkan ilmu pengetahuan dan membangun generasi. Menurut Unesco Hari Guru Sedunia diperingati setiap tahunnya guna memberikan dukungan kepada para tenaga pengajar di seluruh dunia dan meyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi pada masa depan ditentukan oleh guru. Federasi yang mewakili pengajaran profesional di seluruh dunia Education International (EI) meyakini Hari Guru Sedunia harus dikenal dan dirayakan di seluruh dunia. EI juga percaya bahwa prinsip-prinsip Rekomendasi 1966 dan 1997 harus dipertimbangkan untuk diimplementasikan ke seluruh dunia. Lebih dari seratus negara memperingati Hari Guru Sedunia. Dorongan bagi Education International dan 401 lebih anggotanya telah berkontribusi pada tersebarnya prinsip ini. Setiap tahunnya, EI melakukan kampanye kesadaran masyarakat untuk menerangkan kontribusi profesi pengajar.

    Sedangkan dengan Hari Guru Nasional yang diperingati sebagai hari lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November. Perlu diketahui, PGRI sendiri merupakan organisasi di Indonesia yang anggotanya berprofesi sebagai guru. Organisasi ini didirikan dengan semangat perjuangan para guru pribumi pada zaman Belanda, pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas. Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 - seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan. Sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesi

    Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, telah menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, yang diperingati setiap tahun sebagai tanda penghormatan kepada guru.

    Teruslah berkarya membimbing generasi muda penerus bangsa tanpa kenal lelah, karena guru memliki peranan penting dalam mengasah dan menyiapkan unjung tombak generasi bangsa.

Admin SMPN 1 Kerjo

Author & Editor

Membaca adalah jendela dunia. Tetapi tidak hanya itu, membaca juga adalah sebuah kunci yang dapat membuka pintu-pintu rahasia ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan

0 komentar:

Posting Komentar